Semen merupakan bahan dasar yang digunakan dalam konstruksi untuk merekatkan atau mengikat bahan bangunan seperti batu bata, batu, atau blok beton. Biasanya, semen dicampur dengan air dan agregat lainnya seperti pasir atau kerikil untuk membentuk adukan yang disebut beton atau mortar. Memilih semen yang tepat untuk bangunan Anda tergantung pada beberapa faktor, termasuk jenis proyek, kondisi lingkungan, dan persyaratan struktural.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih semen adalah jenis bangunan yang akan dibangun, kemudian perhatikan juga kondisi lingkungan. Faktor lingkungan seperti kelembaban, suhu, dan kondisi tanah dapat mempengaruhi jenis semen yang sesuai. Misalnya, untuk proyek di daerah dengan kelembaban tinggi, mungkin Anda memerlukan semen yang tahan terhadap retak atau korosi. Perhatikan juga kekuatan yang dibutuhkan untuk proyek Anda. Karena semen tersedia dalam berbagai tingkat kekuatan, mulai dari yang standar hingga tinggi.
Jadi, sebelum membeli semen, pertimbangkan dahulu dan konsultasi dengan profesional dalam bidang konstruksi untuk dapat memilih semen yang tepat untuk bangunan Anda. Namun, seiring berjalannya waktu, semen telah mengalami banyak evolusi melalui formula-formula yang semakin baik. Umumnya terdapat dua jenis semen, yakni semen konvensional dan semen instan. Terus, seperti apa perbedaan antara dua jenis semen ini? Manakah yang lebih unggul? Berikut ini ulasannya:
Perbedaan Semen Konvensional dan Semen Instan
Pilihan antara semen konvensional dan semen instan tergantung pada kebutuhan proyek Anda dan preferensi pribadi. Namun ada beberapa pertimbangan dalam memilih semen sesuai dengan keunggulan masing-masing semen seperti berikut:
1. Waktu Pengeringan
Semen konvensional membutuhkan waktu lebih lama untuk proses pengeringan, jika dibandingkan dengan semen instan. Dibutuhkan beberapa waktu untuk mengeras sepenuhnya, sedangkan semen instan proses pengeringan dan mengeras bisa dalam waktu yang lebih singkat.
2. Kecepatan dan Efisiensi
Dilihat dari waktu proses pengeringan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan semen instan proses pengerjaan bisa dilakukan lebih cepat. Karena tidak memerlukan waktu yang signifikan. Tentu saja, hal tersebut dapat meningkatkan efisiensi waktu dalam sebuah proyek konstruksi dan jauh lebih ekonomis.
3. Kualitas dan Ketahanan
Dari segi kualitas dan ketahanan, kedua jenis semen ini biasanya tiak jauh berbeda. Namun, ada varietas semen instan yang sudah dirancang secara khusus untuk kebutuhan tertentu, seperti perbaikan cepat atau untuk proyek-proyek yang memilki batas waktu yang sempit. Kemudian, penambahan zat aditif pada semen dapat mencegah retak rambut pada dinding, lantai terangkat, dan mencegah dinding pecah-pecah. Semen instan dinilai lebih tahan dan awet dengan perubahan waktu.
Dilihat dari keunggulan, semen instan menawarkan keunggulan lebih dibandingkan dengan semen konvensional. Namun, dari segi harga semen instan sedikit lebih tinggi. Pada akhirnya, pilihan antara semen konvensional dan semen instan tergantung pada prioritas Anda dalam hal waktu, kecepatan, kualitas, dan biaya. Pilihan ini bisa disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan.